Kamis, 24 Juli 2014

KOMIK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN



KOMIK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN

(Asti Mutiara PGSD 2A, Disajikan pada Mata Kuliah Teknologi Media Pembelajaran)



 1.1  Latar Belakang
Saat ini, perkembangan media sangat pesat dan telah menjadi inovasi baru dalam dunia pendidikan. Tidak terkecuali bagi perkembangan media grafis. Komik merupakan salah satu media grafis yang digunakan dalam dunia pendidikan, berfungsi sebagai alat memperjelas materi, menciptakan nilai rasa lebih dalam memahami materi, menarik minat dan perhatian siswa, siswa merasa senang, membangkitkan rasa ingin tahu siswa, momotivasi siswa untuk belajar, dan lain-lain. Media kita perlukan juga untuk menciptakan pembelajaran yang efektif dan efisien. Untuk memperoleh nilai efektifitas yang tinggi dari sebuah media pembelajaran terutama media komik tidaklah mudah bagi guru. Guru seyogyanya harus memahami cara dan teknik dalam mengguanakan media terebut. Dalam artikel ini, akan dibahas beberapa hal yang berhubungan dengan komik, juga kaitannya sebagai media pembelajaran di SD.

1.2  Tujuan Penulisan
1.      Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai media komik lebih khususnya sebagai media pembelajaran.
2.      Memenuhi tugas Mata Kuliah Teknolgi Media Pembelajaran.
3.      Dapat dijadikan bahan pertimbangan dan referensi dalam menggunakan komik sebagai media pembelajaran.

1.3  Batasan dan Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian komik?
2.      Bagaimana langkah-langkah pembuatan komik?
3.      Apa kelebihan dan kekurangan komik dalam kegiatan pembelajaran?
4.      Bagaimana aplikasi komik dalam pembelajaran?
5.      Bagaimana tingkat keterbacaan visual komik?

1.4  Manfaat Komik Sebagai Media Pembelajaran
1.      Memperjelas materi;
2.      Menciptakan nilai rasa lebih dalam memahami materi;
3.      Membangkitkan perhatian dan minat siswa untuk membaca, sehingga dapat memperluas penguasaan kosa kata siswa;
4.      Siswa merasa senang karena komik dilengkapi gambar-gambar yang menarik;
5.      Membangkitkan rasa ingin tahu siswa;
6.      Memotivasi siswa untuk belajar;
7.      Dapat menciptakan pembelajaran yang efektif dan efisien.

1.5  Pembahasan Komik Sebagai Media Pembelalajaran
A.    Pengertian Komik
Komik dapat didefinisikan sebagai bentuk kartun yang mengungkapkan karakter dan menerapkan suatu cerita dalam urutan yang erat hubungannya dengan gambar dan dirancang untuk memberikan hiburan kepada para pembaca. Pada awalnya, komik diciptakan bukan untuk kegiatan pembelajaran, namun untuk kepentingan hiburan semata.

B.     Langkah Pembuatan Komik
1.      Perumusan ide cerita dan pembentukkan karakter;
2.      Sketching (pembuatan sketsa), yakni menuangkan ide cerita dalam media gambar secara kasar;
3.      Inking (penintaan), yakni penintaan pada goresan pensil sketsa;
4.      Coloring (pewarnaan), yakni pemberian warna komik yang dapat dilakukan baik black and white (hitam putih) maupun full color (banyak warna);
5.      Lattering, pembuatan teks pada komik.

C.    Kelebihan dan Kekurangan Komik
Kelebihan Media Komik
Sebagai salah satu media visual, media komik tentunya memiliki kelebihan tersendiri jika dimanfaatkan dalam kegiatan belajar-mengajar. Kelebihan media komik dalam kegiatan belajar-mengajar menurut Trimo (1992:22), dinyatakan:
a.       Komik menambah perbendaharaan kata-kata pembacanya;
b.      Mempermudah siswa menangkap hal-hal atau rumusan yang abstrak;
c.       Dapat mengembangkan minat baca anak dan mengembangkan satu bidang studi yang lain;
d.      Seluruh jalan cerita komik menuju pada satu hal yakni kebaikan atau studi yang lain.

Kelemahan Media Komik
Media komik, disamping memiliki kelebihan juga memiliki kelemahan dan keterbatasan kemampuan dalam hal-hal tertentu. Menurut Trimo (1992:21) kelemahan media komik antara lain:
a.       Kemudahan orang membaca komik membuat malas membaca sehingga menyebabkan penolakan-penolakan atas buku-buku yang tidak bergambar;
b.      Ditinjau dari segi bahasa komik hanya mengguanakan kata-kata kotor atau kalimat-kalimat yang kurang dapat dipertanggungjawabkan;
c.       Banyak aksi-aksi yang menonjolkan kekerasan atau tingkah laku yang prevented;
d.      Banyak adegan percintaan yang menonjol.

D.    Komik Dalam Pembelajaran
Begitu maraknya komik di masyarakat dan begitu tingginya kesukaan anak-anak terhadap komik. Hal tersebut mengilhami untuk dijadikannya komik sebagai media pembelajaran. Salah satu kelebihan komik seperti penelitian yang dilakukan Thorndike, diketahui bahwa anak yang membaca komik lebih banyak misalnya dalam sebulan minimal satu buah buku komik, maka sama dengan membaca buku-buku pelajaran dalam setiap tahunnya, hal ini berdampak pada kemampuan membaca siswa dan penguasaan kosakata jauh lebih banyak dari siswa yang tidak menyukai komik.
Kelebihan komik yang lainnya adalah penyajiannya mengandung unsur visual dan cerita yang  kuat. Ekspresi yang divisualisasikan membuat pembaca terlibat secara emosional sehingga membuat pembaca untuk terus membacanya hingga selesai. Hal inilah yang juga menginspirasi komik yang isinya materi-materi pelajaran. Kecenderungan yang ada, siswa tidak begitu menyukai buku-buku teks apalagi yang tidak disertai gambar dan ilustrasi yang menarik. Padahal secara empirik, siswa cenderung lebih menyukai buku yang bergambar, yang penuh warna dan divisualisasikan dalam bentuk realisitis maupun kartun. Komik pembelajaran diharapkan mampu meningkatkan minat siswa untuk membaca sehingga pada akhirnya mampu meningkatkan hasil belajar siswa.

E.     Aplikasi Komik Dalam Pembelajaran
Nilai edukatif komik dalam proses belajar mengajar tidak diragukan lagi. Menurut Sudjana dan Rivai menyatakan media komik dalam proses belajar mengajar menciptakan minat para siswa, mengefektifkan proses belajar mengajar, dapat meningkatkan minat belajar dan menimbulkan minat apresisasinya. Media komik dalam pembelajaran sebaiknya tidak menggunakan kata-kata kotor tetapi menggunakan kata-kata yang mengandung pesan-pesan pengetahuan gambar-gambar. Pelaku kekerasan diganti dengan contoh-contoh perilaku bernuansa moral. Adegan percintaan diganti dengan adegan yang mengarahkan rasa cinta dan kasih sayang antara sesama makhluk dan penciptnya.
Selain itu, komik yang dikembangkan dan dipakai juga disesuaikan dengan tujuan dan materi yang akan diajarkan. Gambar yang disajikan dalam komik PKN yang berbentuk kartun, hal ini dikarenakan gambar-gambar kartun disukai oleh siswa. Fungsi gambar tersebut hanya sebagai ilustrasi dari cerita yang disajikan yang sesuai dengan materi yang dibahas. Sedangkan materi PKN disajikan melalui percakapan tokoh-tokoh dalam komik. Cerita dalam komik PKN tidak disajikan secara utuh, melainkan per sub konsep bagian. Meskipun demikian tokoh yang digunakan tetap sama sesuai dengan materi yang disajikan nanti.

F.     Keterbacaan Visual Komik
Peranan pokok komik sebagai media pembelajaran menurut Sudjana dan Rivai (2002: 68) adalah kemampuannya dalam menciptakan minat belajar siswa. Sebagai media audio-visual, agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya yaitu mengoptimalkan pembelajaran, maka dalam pengembangan komik harus berpegang pada beberapa hal sebagi berikut (Arsyad, 2006):
a.       Bentuk
Pemilihan bentuk penting untuk agar dapat memangkitkan minat dan perhatian siswa.
b.      Garis
Garis digunakan untuk menghubungkan unsur-unsur yang bersifat berurutan. Sehungga dapat dikatakan bahwa unsur garis ini dapat membantu dalam kejelasan cerita.
c.       Tekstur
Tekstur berfungsi untuk menimbulkan kesan halus atau kasar yang dapat menunjukkan unsur penekanan.
d.      Warna
Fungsi penggunaan warna adalah untuk memberikan kesan pemisahan atau penekanan serta membangun keterpaduan dan mempertinggi realitas objek dan menciptakan respon emosional.

Hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan warna adalah:
1.      Pemilihan warna khusus;
2.      Nilai warna, yakini tingkat ketebalan dan ketipisan;
3.      Intensitas atau kekuatan warna.

Mengembangkan media menggunakan ilustrasi komik penting diperhatikan juga bagian-bagian dari komik itu sendiri. Menurut Susiani (2006:5) komik mempunyai bagian-bagian sebagai berikut:
a.       Karakter, adalah sebuah tokoh yang ada dalam komik;
b.      Frame, adalah ruangan yang membatasi cerita yang satu dengan yang lain;
c.       Balon kata, adalah ruanagan bagi percakapan yang diucapkan oleh para karakter;
d.      Narasi, adalah merupakan kalimat penjelas yang dikemukakan oleh komikus;
e.       Efek suara, adalah efek yang diberikan pada visualisasi kata atau uraian kalimat yang diucapkan oleh karakter;
f.       Latar belakang, adalah penggambaran suasana tempat karakter yang dibicarakan komikus.

Perbedaan antara komik, animasi, sket, kartun dan karikatur
Komik
Animasi
Sket
Kartun
Karikatur
Suatu bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar tidak bergerak yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk jalinan cerita.
Menggunakan efek suara dan dialog yang menguatkan alur cerita.
Bentuk dasar gambar berupa garis sebagai acuan dalam menggambar (tahap awal pembuatan objek gambar/ modeling).
Sebuah gambar yang dibuat berdasarkan bentuk asli, tetapi lebih disederhanakan lagi.
Gambar ilustrasi yang menggambarkan karakteristik objek.


1.6  Contoh-Contoh Komik Sebagai Media Pembelajaran
Contoh komik pendidikan untuk mata pelajaran Matematika Kelas 1 SD

                                

Contoh komik pendidikan untuk mata pelajaran IPS "Peristiwa Sekitar Proklamsi" Kelas 5 SD smt. 2



1.7  Kesimpulan
Komik dapat didefinisikan sebagai bentuk kartun yang mengungkapkan karakter dan menerapkan suatu cerita dalam urutan yang erat hubungannya dengan gambar dan dirancang untuk memberikan hiburan kepada para pembaca. Pada awalnya, komik diciptakan bukan untuk kegiatan pembelajaran, namun untuk kepentingan hiburan semata.
Begitu maraknya komik di masyarakat dan begitu tingginya kesukaan anak-anak terhadap komik. Hal tersebut mengilhami untuk dijadikannya komik sebagai media pembelajaran. Salah satu kelebihan komik seperti penelitian yang dilakukan Thorndike, diketahui bahwa anak yang membaca komik lebih banyak misalnya dalam sebulan minimal satu buah buku komik, maka sama dengan membaca buku-buku pelajaran dalam setiap tahunnya, hal ini berdampak pada kemampuan membaca siswa dan penguasaan kosakata jauh lebih banyak dari siswa yang tidak menyukai komik.
Nilai edukatif komik dalam proses belajar mengajar tidak diragukan lagi. Menurut Sudjana dan Rivai menyatakan media komik dalam proses belajar mengajar menciptakan minat para siswa, mengefektifkan proses belajar mengajar, dapat meningkatkan minat belajar dan menimbulkan minat apresisasinya.

1.8  Daftar Pustaka
Hermawan, Herry, dkk. 2011. Media Pembelajaran Sekolah Dasar. Bandung: UPI Press.
Komik Pendidikan File UPI

4 komentar:

  1. komik memang bisa menjadi salah satu bentuk media pembelajaran yang menarik, khususnya untuk anak2. dengan demikian tentunya pembelajaran akan semakin efektif

    PSC Indonesia - Jasa Pembuatan Media Pembelajaran Interaktif Flash
    Telp. 0815 797 4549
    BB. 7585807C
    www.pscindonesia.com

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Wah artikel yang bagus.
    Kalo dari cerita-cerita tokokhnya dibuat boneka bagus jadinya kaya di blog saya media pembelajaran kreatif

    BalasHapus
  4. In this fashion my pal Wesley Virgin's autobiography launches in this shocking and controversial VIDEO.

    Wesley was in the military-and soon after leaving-he discovered hidden, "self mind control" secrets that the CIA and others used to get whatever they want.

    These are the exact same tactics many famous people (especially those who "became famous out of nothing") and top business people used to become wealthy and famous.

    You've heard that you use only 10% of your brain.

    That's because most of your brain's power is UNCONSCIOUS.

    Maybe that thought has even occurred INSIDE your very own mind... as it did in my good friend Wesley Virgin's mind seven years back, while riding an unlicensed, beat-up trash bucket of a car without a license and in his bank account.

    "I'm so fed up with going through life paycheck to paycheck! When will I get my big break?"

    You've been a part of those those types of thoughts, am I right?

    Your very own success story is waiting to be written. All you have to do is in YOURSELF.

    WATCH WESLEY SPEAK NOW

    BalasHapus