KOMIK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
(Asti Mutiara PGSD 2A, Disajikan pada Mata Kuliah Teknologi Media Pembelajaran)
1.1 Latar Belakang
Saat ini, perkembangan
media sangat pesat dan telah menjadi inovasi baru dalam dunia pendidikan. Tidak
terkecuali bagi perkembangan media grafis. Komik merupakan salah satu media
grafis yang digunakan dalam dunia pendidikan, berfungsi sebagai alat
memperjelas materi, menciptakan nilai rasa lebih dalam memahami materi, menarik
minat dan perhatian siswa, siswa merasa senang, membangkitkan rasa ingin tahu
siswa, momotivasi siswa untuk belajar, dan lain-lain. Media kita perlukan juga
untuk menciptakan pembelajaran yang efektif dan efisien. Untuk memperoleh nilai
efektifitas yang tinggi dari sebuah media pembelajaran terutama media komik
tidaklah mudah bagi guru. Guru seyogyanya harus memahami cara dan teknik dalam
mengguanakan media terebut. Dalam artikel ini, akan dibahas beberapa hal yang
berhubungan dengan komik, juga kaitannya sebagai media pembelajaran di SD.
1.2 Tujuan Penulisan
1.
Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai
media komik lebih khususnya sebagai media pembelajaran.
2.
Memenuhi tugas Mata Kuliah Teknolgi
Media Pembelajaran.
3.
Dapat dijadikan bahan pertimbangan dan
referensi dalam menggunakan komik sebagai media pembelajaran.
1.3 Batasan dan Rumusan Masalah
1. Apa
pengertian komik?
2. Bagaimana
langkah-langkah pembuatan komik?
3. Apa
kelebihan dan kekurangan komik dalam kegiatan pembelajaran?
4. Bagaimana
aplikasi komik dalam pembelajaran?
5. Bagaimana
tingkat keterbacaan visual komik?
1.4 Manfaat Komik Sebagai Media Pembelajaran
1. Memperjelas
materi;
2. Menciptakan
nilai rasa lebih dalam memahami materi;
3. Membangkitkan
perhatian dan minat siswa untuk membaca, sehingga dapat memperluas penguasaan
kosa kata siswa;
4. Siswa
merasa senang karena komik dilengkapi gambar-gambar yang menarik;
5. Membangkitkan
rasa ingin tahu siswa;
6. Memotivasi
siswa untuk belajar;
7. Dapat
menciptakan pembelajaran yang efektif dan efisien.
1.5 Pembahasan Komik Sebagai Media
Pembelalajaran
A.
Pengertian
Komik
Komik dapat didefinisikan
sebagai bentuk kartun yang mengungkapkan karakter dan menerapkan suatu cerita
dalam urutan yang erat hubungannya dengan gambar dan dirancang untuk memberikan
hiburan kepada para pembaca. Pada awalnya, komik diciptakan bukan untuk
kegiatan pembelajaran, namun untuk kepentingan hiburan semata.
B.
Langkah
Pembuatan Komik
1. Perumusan
ide cerita dan pembentukkan karakter;
2. Sketching (pembuatan
sketsa), yakni menuangkan ide cerita dalam media gambar secara kasar;
3. Inking (penintaan),
yakni penintaan pada goresan pensil sketsa;
4. Coloring (pewarnaan),
yakni pemberian warna komik yang dapat dilakukan baik black and white (hitam putih) maupun full color (banyak warna);
5. Lattering,
pembuatan teks pada komik.
C.
Kelebihan
dan Kekurangan Komik
Kelebihan
Media Komik
Sebagai salah satu
media visual, media komik tentunya memiliki kelebihan tersendiri jika
dimanfaatkan dalam kegiatan belajar-mengajar. Kelebihan media komik dalam
kegiatan belajar-mengajar menurut Trimo (1992:22), dinyatakan:
a. Komik
menambah perbendaharaan kata-kata pembacanya;
b. Mempermudah
siswa menangkap hal-hal atau rumusan yang abstrak;
c. Dapat
mengembangkan minat baca anak dan mengembangkan satu bidang studi yang lain;
d. Seluruh
jalan cerita komik menuju pada satu hal yakni kebaikan atau studi yang lain.
Kelemahan
Media Komik
Media komik, disamping
memiliki kelebihan juga memiliki kelemahan dan keterbatasan kemampuan dalam
hal-hal tertentu. Menurut Trimo (1992:21) kelemahan media komik antara lain:
a. Kemudahan
orang membaca komik membuat malas membaca sehingga menyebabkan
penolakan-penolakan atas buku-buku yang tidak bergambar;
b. Ditinjau
dari segi bahasa komik hanya mengguanakan kata-kata kotor atau kalimat-kalimat
yang kurang dapat dipertanggungjawabkan;
c. Banyak
aksi-aksi yang menonjolkan kekerasan atau tingkah laku yang prevented;
d. Banyak
adegan percintaan yang menonjol.
D.
Komik
Dalam Pembelajaran
Begitu maraknya komik
di masyarakat dan begitu tingginya kesukaan anak-anak terhadap komik. Hal
tersebut mengilhami untuk dijadikannya komik sebagai media pembelajaran. Salah
satu kelebihan komik seperti penelitian yang dilakukan Thorndike, diketahui
bahwa anak yang membaca komik lebih banyak misalnya dalam sebulan minimal satu
buah buku komik, maka sama dengan membaca buku-buku pelajaran dalam setiap
tahunnya, hal ini berdampak pada kemampuan membaca siswa dan penguasaan
kosakata jauh lebih banyak dari siswa yang tidak menyukai komik.
Kelebihan komik yang
lainnya adalah penyajiannya mengandung unsur visual dan cerita yang kuat. Ekspresi yang divisualisasikan membuat
pembaca terlibat secara emosional sehingga membuat pembaca untuk terus
membacanya hingga selesai. Hal inilah yang juga menginspirasi komik yang isinya
materi-materi pelajaran. Kecenderungan yang ada, siswa tidak begitu menyukai
buku-buku teks apalagi yang tidak disertai gambar dan ilustrasi yang menarik.
Padahal secara empirik, siswa cenderung lebih menyukai buku yang bergambar,
yang penuh warna dan divisualisasikan dalam bentuk realisitis maupun kartun.
Komik pembelajaran diharapkan mampu meningkatkan minat siswa untuk membaca
sehingga pada akhirnya mampu meningkatkan hasil belajar siswa.
E.
Aplikasi
Komik Dalam Pembelajaran
Nilai edukatif komik
dalam proses belajar mengajar tidak diragukan lagi. Menurut Sudjana dan Rivai
menyatakan media komik dalam proses belajar mengajar menciptakan minat para siswa,
mengefektifkan proses belajar mengajar, dapat meningkatkan minat belajar dan
menimbulkan minat apresisasinya. Media komik dalam pembelajaran sebaiknya tidak
menggunakan kata-kata kotor tetapi menggunakan kata-kata yang mengandung
pesan-pesan pengetahuan gambar-gambar. Pelaku kekerasan diganti dengan
contoh-contoh perilaku bernuansa moral. Adegan percintaan diganti dengan adegan
yang mengarahkan rasa cinta dan kasih sayang antara sesama makhluk dan
penciptnya.
Selain itu, komik yang
dikembangkan dan dipakai juga disesuaikan dengan tujuan dan materi yang akan
diajarkan. Gambar yang disajikan dalam komik PKN yang berbentuk kartun, hal ini
dikarenakan gambar-gambar kartun disukai oleh siswa. Fungsi gambar tersebut
hanya sebagai ilustrasi dari cerita yang disajikan yang sesuai dengan materi
yang dibahas. Sedangkan materi PKN disajikan melalui percakapan tokoh-tokoh
dalam komik. Cerita dalam komik PKN tidak disajikan secara utuh, melainkan per
sub konsep bagian. Meskipun demikian tokoh yang digunakan tetap sama sesuai
dengan materi yang disajikan nanti.
F.
Keterbacaan
Visual Komik
Peranan pokok komik
sebagai media pembelajaran menurut Sudjana dan Rivai (2002: 68) adalah kemampuannya
dalam menciptakan minat belajar siswa. Sebagai media audio-visual, agar dapat
berfungsi sebagaimana mestinya yaitu mengoptimalkan pembelajaran, maka dalam
pengembangan komik harus berpegang pada beberapa hal sebagi berikut (Arsyad,
2006):
a. Bentuk
Pemilihan
bentuk penting untuk agar dapat memangkitkan minat dan perhatian siswa.
b. Garis
Garis
digunakan untuk menghubungkan unsur-unsur yang bersifat berurutan. Sehungga
dapat dikatakan bahwa unsur garis ini dapat membantu dalam kejelasan cerita.
c. Tekstur
Tekstur
berfungsi untuk menimbulkan kesan halus atau kasar yang dapat menunjukkan unsur
penekanan.
d. Warna
Fungsi
penggunaan warna adalah untuk memberikan kesan pemisahan atau penekanan serta
membangun keterpaduan dan mempertinggi realitas objek dan menciptakan respon
emosional.
Hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan warna
adalah:
1. Pemilihan
warna khusus;
2. Nilai
warna, yakini tingkat ketebalan dan ketipisan;
3. Intensitas
atau kekuatan warna.
Mengembangkan media menggunakan ilustrasi komik
penting diperhatikan juga bagian-bagian dari komik itu sendiri. Menurut Susiani
(2006:5) komik mempunyai bagian-bagian sebagai berikut:
a. Karakter,
adalah sebuah tokoh yang ada dalam komik;
b. Frame,
adalah ruangan yang membatasi cerita yang satu dengan yang lain;
c. Balon
kata, adalah ruanagan bagi percakapan yang diucapkan oleh para karakter;
d. Narasi,
adalah merupakan kalimat penjelas yang dikemukakan oleh komikus;
e. Efek
suara, adalah efek yang diberikan pada visualisasi kata atau uraian kalimat
yang diucapkan oleh karakter;
f. Latar
belakang, adalah penggambaran suasana tempat karakter yang dibicarakan komikus.
Perbedaan antara komik, animasi, sket, kartun dan
karikatur
Komik
|
Animasi
|
Sket
|
Kartun
|
Karikatur
|
Suatu bentuk seni
yang menggunakan gambar-gambar tidak bergerak yang disusun sedemikian rupa
sehingga membentuk jalinan cerita.
|
Menggunakan efek
suara dan dialog yang menguatkan alur cerita.
|
Bentuk dasar gambar
berupa garis sebagai acuan dalam menggambar (tahap awal pembuatan objek
gambar/ modeling).
|
Sebuah gambar yang
dibuat berdasarkan bentuk asli, tetapi lebih disederhanakan lagi.
|
Gambar ilustrasi yang
menggambarkan karakteristik objek.
|
1.6 Contoh-Contoh
Komik Sebagai Media Pembelajaran
Contoh komik pendidikan untuk mata pelajaran Matematika Kelas 1 SD
Contoh komik pendidikan untuk mata pelajaran IPS "Peristiwa Sekitar Proklamsi" Kelas 5 SD smt. 2
1.7 Kesimpulan
Komik dapat
didefinisikan sebagai bentuk kartun yang mengungkapkan karakter dan menerapkan
suatu cerita dalam urutan yang erat hubungannya dengan gambar dan dirancang
untuk memberikan hiburan kepada para pembaca. Pada awalnya, komik diciptakan
bukan untuk kegiatan pembelajaran, namun untuk kepentingan hiburan semata.
Begitu maraknya komik
di masyarakat dan begitu tingginya kesukaan anak-anak terhadap komik. Hal
tersebut mengilhami untuk dijadikannya komik sebagai media pembelajaran. Salah
satu kelebihan komik seperti penelitian yang dilakukan Thorndike, diketahui
bahwa anak yang membaca komik lebih banyak misalnya dalam sebulan minimal satu
buah buku komik, maka sama dengan membaca buku-buku pelajaran dalam setiap
tahunnya, hal ini berdampak pada kemampuan membaca siswa dan penguasaan
kosakata jauh lebih banyak dari siswa yang tidak menyukai komik.
Nilai edukatif komik
dalam proses belajar mengajar tidak diragukan lagi. Menurut Sudjana dan Rivai
menyatakan media komik dalam proses belajar mengajar menciptakan minat para siswa,
mengefektifkan proses belajar mengajar, dapat meningkatkan minat belajar dan
menimbulkan minat apresisasinya.
1.8 Daftar Pustaka
Hermawan,
Herry, dkk. 2011. Media Pembelajaran
Sekolah Dasar. Bandung: UPI Press.
Komik
Pendidikan File UPI
komik memang bisa menjadi salah satu bentuk media pembelajaran yang menarik, khususnya untuk anak2. dengan demikian tentunya pembelajaran akan semakin efektif
BalasHapusPSC Indonesia - Jasa Pembuatan Media Pembelajaran Interaktif Flash
Telp. 0815 797 4549
BB. 7585807C
www.pscindonesia.com
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusWah artikel yang bagus.
BalasHapusKalo dari cerita-cerita tokokhnya dibuat boneka bagus jadinya kaya di blog saya media pembelajaran kreatif
In this fashion my pal Wesley Virgin's autobiography launches in this shocking and controversial VIDEO.
BalasHapusWesley was in the military-and soon after leaving-he discovered hidden, "self mind control" secrets that the CIA and others used to get whatever they want.
These are the exact same tactics many famous people (especially those who "became famous out of nothing") and top business people used to become wealthy and famous.
You've heard that you use only 10% of your brain.
That's because most of your brain's power is UNCONSCIOUS.
Maybe that thought has even occurred INSIDE your very own mind... as it did in my good friend Wesley Virgin's mind seven years back, while riding an unlicensed, beat-up trash bucket of a car without a license and in his bank account.
"I'm so fed up with going through life paycheck to paycheck! When will I get my big break?"
You've been a part of those those types of thoughts, am I right?
Your very own success story is waiting to be written. All you have to do is in YOURSELF.
WATCH WESLEY SPEAK NOW